Puisi Cinta Terakhir Di Bumi 1000 Parit
Puisi Cinta Terakhir Di Bumi 1000 Parit
Pasir putih Pantai Solop masih terukir namamukugoreskan dengan jari-jari
Tanganku ada hasrat kuinginkan abadi di batang pohon bakau
tapi hatiku benar
Risau satu-satu namamu tersapu gelombang bersama sauh yang mulai siap
bongkar jangkar pandanganku mulai jauh hingga Negeri 100 parit lenyap
Malam pun kian senyap
hanyut bersama cinta terakhir yang hanya terukir di atas
prasasti hatiku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar